astaghfirullah: faedah shalat bagi mereka yang hamil

Wednesday, October 12, 2011

faedah shalat bagi mereka yang hamil

فوائد الصلاة للمرأه الحامل

سألت إمرأة حامل طبيبها

أي أنواع من التمارين تنصحني خلال فترة الحمل؟

فأجاب عليها : عليك بالصلاة

فإندهشت وقالت: كيف؟

فأجابها والبسمة ترسم على شفتيه:

1_ عندما تركعين فأنت تقومين بتمرين ميل الجذع للأمام.

2_ وعندما تسجدين فأنت تقومين بأشهر تمرين للحامل وهو وضع الصدر – الركبة.

3_ وأثناء قيامك ونزولك فأنت تقومين بتمرين القرفصاء والقيام.

4_ وأخيرآ عند جلوسك للتشهد فإنك تقومين بتمرين الجلوس والاسترخاء.

فإزدادت المرأة حيرة فسألت مرة أخرى:

وما هي فوائد هذه التمارين؟

فأجاب:

1_تكسب مرونة لمعظم أعضاء وعضلات الجسم، وتسهل حركة العمود الفقري مع الحوض

مفصليًا

للمحافظة على ثبات الجسم واعتدال قوامه.

2_تنشيط الدورة الدموية في القلب والدماغ والشرايين والأوردة مما يساعد :

أ_ في توصيل الغذاء إلى الجنين بانتظام عبر الدم

ب_ويساعد أيضًا في نمو الجنين نموًا طبيعيًا.

ت_عدم التعرض لدوالي القدمين.

3_المحافظة على مرونة مفاصل الحوض وتقوية عضلات جدار البطن مما يساعد :

أ_يساعد المعدة على تقلصها وأداء عملها على أكمل وجه.

ب_التغلب على عسر الهضم

4_رفع المعنويات وإكساب الثقة بالنفس، والسيطرة على الجسم، والقدرة على التركيز.

•

اضغط لايك اذا اعجبك المحتوى
•ثم•
Share في الخـير
زكاه العلم تبليغه

♥

╰ⓁⒾⓚⒺ═╗

بواسطة: بالقرآن نحيا

No comments:

سيد الاستغفار (penghulu istighfar)

اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي وأبوء لك بذنبي فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت

"ya Allah engkaulah Tuhanku tiada tuhan melainkan Engkau, Engkau menciptakan aku dan aku adalah hambaMu, aku terikat dengan janjiMu selagi mana kemampuanku, aku berlindung denganMu ke atasku dan aku mengakui dosaku, maka dengan itu ampunilah daku kerana sesungguhnya tiada yang mengampunkan dosa melaikan Engkau"
(Direkodkan oleh al-Bukhari)

Syarat-syarat Istighfar dan Adab-Adabnya

1. Niat yang benar dan ikhlas semata ditujukan kepada Allah SWT. Karena Allah SWT tidak menerima amal perbuatan manusia kecuali jika amal itu dilakukan dengan ikhlas semata untuk-Nya.

2. hati dan lidah secara SERENTAK melakukan istighfar. Sehingga tidak boleh lidahnya berkata: aku beristighfar kepada Allah SWT, sementara hatinya ingin terus melakukan maksiat. Dari Ibnu Abbas r.a. diriwayatkan, ia berkata: "orang yang beristighfar kepada Allah SWT dari suatu dosa sementara ia masih terus menajalankan dosa itu maka ia seperti orang yang sedang mengejek Rabbnya!"

3. Di antara adab yang melengkapkan istighfar adalah: hendaklah ia berada dalam keadaan suci, sehingga ia berada dalam keadaan yang paling sempurna, zhahir dan bathin. Seperti dalam hadits Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. meriwayatkan kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah Saw bersabsda:

"Tidak ada seseorang yang berbuat dosa, kemudian ia bangun dan bersuci serta memperbaiki bersucinya, kemudian ia beristighfar kepada Allah SWT, kecuali Allah SWT pasti mengampuninya" [Al Hafizh berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan yang empat dan Ibnu Hibban mensahihkannya. Fathul Bari: 11/ 98. Sedangkan dalam Jami' Shagir dinisbahkan kepada Abi Daud dan Tirmizi. Sementara Al Albani menyebutkannya dalam Dha'if al Jami' (5006)]. Kemudian Rasulullah Saw membaca ayat :

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" [QS. Ali Imran: 135].

Dalam hadits Abu Bakar secara marfu' dikatakan:

"Tidak ada orang yang dianggap terus melakukan dosa jika ia langsung beristighfar dan meminta taubat, meskipun dalam satu hari ia dapat mengulang (dosa itu) sampai tujuh puluh kali " [Dalam Fathul Bari: Hadits dikeluarkan oleh Abu Daud dan Tirmizi juga].

4. Hendaklah ia beristighfar kepada Allah SWT, dan ia berada dalam keadaan takut dan mengharap. Karena Allah SWT menyifatkan diri-Nya dengan firman-Nya:

"Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya" [QS. Ghafir: 3].

Dan firman Allah SWT :

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS. Al Maidah: 98].

"Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zhalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya" [QS. ar-Ra'd: 6].

"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS. al Hijr: 49].

Ayat-ayat semacam ini banyak, dan seluruhnya menanamkan keseimbangan dalam hati antara takut dan mengharap. Tidak ada yang merasa aman dari balasan Allah SWT, kecuali mereka yang rugi. Dan tidak ada yang putus asa dari rahmat Allah SWT kecuali orang-orang kafir.

Oleh karena itu orang yang melakukan dosa tidak seharusnya meninggalkan istighfar, sebanyak dan sebesar apapun dosa yagn telah ia perbuat. Karena ampunan Allah SWT lebih besar dari dosanya itu, rahmat-Nya lebih luas, dan ampunanNya lebih besar.

Dalam hadits qudsi yang terkenal, yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Dzar dari Nabi Saw dari Rabbnya Azza wa Jalla:

"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada malam dan siang hari, dan Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya, maka minta ampunlah kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian ".

Pages

About Me

Wednesday, October 12, 2011

faedah shalat bagi mereka yang hamil

No comments:

Post a Comment